STUDI POTENSI EKONOMI KREATIF USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN PEMALANG
DOI:
https://doi.org/10.47775/ictech.v18i1.269Kata Kunci:
Ekonomi Kreatif, Subsektor Industri Kreatif, SWOT, Strategi Industri KreatifAbstrak
Tujuan dari Studi Potensi Ekonomi Kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kabupaten Pemalang adalah mengidentifikasikan potensi 15 subsektor industri kreatif dan berbagai faktor yang menjadi komponen dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Pemalang. Kolabrori dari pemerintah, cendekiawan, dan bisnis memiliki peranan yang besar dan prasyarat mendasar untuk merealisasikan ekonomi kreatif. Selain itu berperan sebagai penggerak faktor pencapaian sasaran ekonomi kreatif dalam 15 subsektor industri kreatif. Jumlah pelaku industri kreatif di Kabupaten Pemalang sebesar 6.764 usaha, maka besarnya sampel minimal adalah sebesar 98,54 rumah tangga. Dengan mempertimbangkan menurunkan toleransi kesalahan pengambilan sampel maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 pelaku usaha industri kreatif. Potensi industri kreatif di Kabupaten Pemalang cukup besar, tercatat lebih dari 6.479 pelaku usaha atau UMKM yang bergerak di industri ini. Dari 15 subsektor industri kreatif, 12 subsektor diantaranya telah telah teridentifikasi keberadaannya dan berkembang cukup baik di Kabupaten Pemalang. Sedangkan 3 subsektor diantaranya yaitu periklanan, percetakan dan penerbitan dan pasar barang seni masih belum digeluti oleh masyarakat. Kinerja rantai nilai industri kreatif menunjukan bahwa terdapat 7 subsektor industri kreatif di Kabupaten Pemalang yang dikategorikan cukup berkembang dalam proses penciptaan nilai produk/jasa yang dihasilkan. Sementara 5 subsektor industri kreatif lainya dikategorikan kurang berkembang dalam proses penciptaan nilainya.
Referensi
Andres, L. and Round, J. 2015, “The creative economy in a context of transition: A review of the mechanisms of micro-resilience”, Cities, No. 45, pp. 1-6.
Badan Pusat Statistik Pemalang. 2016
Badan Perencanaan dan Penanaman Modal Daerah Pemalang.
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Pemalang
Incekara, A., Sener, S. and Hobikoglu, E. H. 2013, “Economic evaluation of the film industry in terms of strategic management within the scope of the creative innovative industries: The case of Turkey”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, No. 99, pp. 636-647.
Maryunani, S. R. and Mirzanti, I. R. 2015, “The development of entrepreneurship in creative industries with reference to Bandung as a creative city”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, No. 169, pp. 387-394
Moore, I. 2014, “Cultural and creative industries concept – a historical perspective”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, No. 110, pp. 738-746.
Porter, M. E. 1990. “The Competitive Advantage of Nations”. New York: Free Press
Sekaran, U. and Bougie, R. 2010. “Research Methods for Business: A skill Building Approach” – Fifth Edition. John Wiley & Sons Ltd.: Great Britain
Sugiyono. 2003. “Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1”. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R & D”. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Alfabeta, Bandung.
Taufik, Tatang A. 2010. “Kemitraan Dalam Penguatan Sistem Inovasi Nasional”; Dewan Riset Nasional.
Taufik, Tatang .A. 2006. “Strategi Dual Pengembagan Kemampuan Industri TIK Nasional”. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Ali Imron, Hartoyo, Rizka Ariyanti
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.